BAB LIMA
ORANG PERCAYA DAN KEHIDUPAN MANUSIA DI DUNIA



I.    HIDUP BERETIKA

Sikap orang percaya terhadap kehidupan di dunia didasarkan pada penyelamatan Allah. Oleh karena itu orang percaya harus bertanggung jawab dan serius dalam menjalani kehidupannya di dunia [Kel. 20:9; Luk.18:28-30, dan paralelnya; 1Kor.7:17; 1Tes.4:11; 2Tes.3:10-12; 1Tim.1:15; Flp.2:7,8; Ibr.2:17; 4:15].


1.  Sikap Dasar Orang Percaya dalam Menjalani Kehidupannya di Dunia

Untuk dapat bertanggung jawab dan serius dalam menjalani kehidupannya di dunia, orang percaya menerima dan menjalani kehidupan di dunia dengan empat sikap dasar, yaitu:
1).   Menerima dan menjalani kehidupan di dunia sebagai gelanggang bagi Allah untuk melaksanakan pekerjaan penyelamatan-Nya.
2).   Menerima dan menjalani kehidupan di dunia ini sebagai gelanggang bagi orang percaya untuk mewujudkan keselamatannya di dalam kehidupan manusiawi yang lumrah, wajar.
3).   Menerima dan menjalani kehidupan di dunia ini sebagai gelanggang bagi orang percaya atau gereja untuk melaksanakan fungsinya di dalam pekerjaan penyelamatan Allah.
4).   Tidak menganggap bahwa kehidupan di dunia pada dirinya adalah sumber dosa, sebab sumber dosa adalah hati manusia, tetapi menyadari bahwa kehidupan di dunia ini adalah gelanggang bagi manusia melakukan dosa dalam segala macam kejahatannya.
[Kel.6:6,7; 20:2; Mat.24:14; Mrk.7:21-23 dan paralelnya; Mrk.16:15; Luk.24:47,48; Kis.20:28; Rm.1:18-32; Flp.2:12 (dibaca ayat 12-16); 1Tes.4:11-12; 2Tes.3:10-12;1Tim.1:15]