BAB ENAM
BEBERAPA WARISAN ROHANI YANG PENTING
DALAM KEHIDUPAN GEREJA



I.    SEPULUH HUKUM TUHAN

Sepuluh Hukum TUHAN adalah merupakan Pedoman dasar orang percaya dalam bersikap dan bertingkahlaku selama menjalani kehidupannya di dunia.


1.  Isi Sepuluh Hukum Tuhan

Sepuluh Hukum Tuhan tersebut selengkapnya sebagai berikut:

”AKU-lah TUHAN, Allah-mu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan;
1).   Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu.
2).   Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab AKU, TUHAN, Allah-mu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci AKU, tetapi AKU menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi AKU dan yang berpegang pada perintah-perintahKu.
3).   Jangan menyebut nama TUHAN, Allah-mu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
4).   Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allah-mu, maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang ditempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
5).   Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allah-mu, kepadamu.
6).   Jangan membunuh.
7).   Jangan berzinah.
8).   Jangan mencuri.
9).   Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10). Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.”
[Kel.20:2-17; Ul.5:6-21]

Allah berkenan menggunakan Sepuluh Hukum TUHAN sebagai pedoman dasar bagi Israel di dalam karya penyelamatan-Nya [Im.26:12,13; 26:14-17]. Demikian pula Gereja atau orang percaya, yang di dalam sejarah penyelamatan Allah merupakan kelanjutan Israel, juga harus bersikap dan bertingkah laku dengan berpedoman pada Sepuluh Hukum TUHAN tersebut.